30 Nov 2021, 22:35 WIB

PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) Bukukan Laba Bersih Rp256,9 Miliar di Januari-September 2021

PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) atau MVN berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 9 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp256,9 miliar pada Januari-September 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp236,1 miliar. Catatan ini mewakili margin laba bersih sebesar 9 persen pada tahun 2021.

Sementara itu, pada kuartal III-2021, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp92,6 miliar, dengan margin laba bersih sebesar 11 persen.

Kemudian, MVN mencatatkan pendapatan konsolidasi yang luar biasa yaitu sebesar Rp2,92 triliun di Januari-September 2021 dibandingkan sebelumnya yaitu sebesar Rp2,68 trilun pada periode yang sama tahun sebelumnya, mewakili tingkat pertumbuhan sebesar 9 persen YoY. Namun, pada kuartal III-2021, pendapatan konsolidasi mencatat penurunan sebesar 8 persen YoY menjadi Rp874,3 miliar dari Rp952,6 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pandemi Covid-19 telah berdampak buruk pada perekonomian, meskipun minat untuk hiburan berkualitas cukup tinggi, namun sensitivitas terhadap pengeluaran di segmen pendapatan tertentu dan kesulitan dalam mobilitas (instalasi alat ke rumah pelanggan), telah menjadi tantangan besar bagi operasional MVN pada kuartal III-2021 yang merupakan periode puncak kasus COVID-19 di Indonesia. 

Kedua, pendapatan Perseroan sedikit mengalami penurunan karena beberapa kampanye promosi yang diberikan oleh MVN untuk meminimalkan churn rate. Perseroan berhasil mempertahankan manajemen churn rate yang luar biasa, yang berada di bawah 1,5 persen, jauh dibawah tingkat churn rate di industri sebesar 2,5 persen.

Presiden Direktur MVN, Ade Tjendra mengatakan, meskipun dalam situasi pandemi Covid-19, Perseroan berhasil mempertahankan kinerja operasional secara konsisten. Untuk mengatasi tantangan yang sedang berlangsung, terutama dalam mobilitas pada saat melakukan instalasi ke rumah konsumen, fokus Perseroan tetap solid untuk memperluas penawaran OTT digital, di mana pertumbuhan pendapatan bergerak maju pada tingkat yang sehat seperti yang terlihat dari keberhasilan MNC Play, Playbox, Vision+, dan distribusi konten melalui platform Migo.

"Kami berharap pendapatan digital kami akan terus bertumbuh mengingat meningkatnya permintaan di pasar akan layanan digital. Selanjutnya, kami akan terus mengembangkan basis pelanggan kami melalui perluasan produksi konten original kami dan memaksimalkan jangkauan konten kami melalui Migo," ujar Ade dalam keterangannya, Selasa (30/11/2021).

Adapun pendapatan Digital, IPTV, dan Layanan Broadband MVN pada Januari-September 2021 berhasil mencapai pertumbuhan sebesar 37 persen YoY menjadi Rp1,04 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun lalu Rp766,2 miliar. Vision+ menempati peringkat 3 tertinggi sebagai OTT yang paling populer, mencapai 2,065 juta subscriber dengan 47,5 juta Monthly Active Users Sementara itu, pada kuartal III-2021, pendapatan layanan digital, IPTV, dan broadband mengalami kenaikan sebesar 1 persen YoY menjadi Rp339,9 miliar dari Rp336 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.

Vision+, platform OTT SVOD Perseroan dengan laju pertumbuhan tercepat di Indonesia, telah memproduksi 14 judul konten original dengan berbagai genre dan episode dalam kurun waktu 12 bulan. Investasi strategis Perseroan di Migo juga menghasilkan daya tarik yang baik, hal ini terbukti dengan tingginya antusiasme masyarakat dengan konten Vision+ sebagai konten yang paling banyak ditonton di platform tersebut.

Selain itu, monthly watchers Migo bertumbuh sebesar 58 persen di setiap bulannya, dari bulanmSeptember 2021 hingga Oktober 2021. Lalu, pendapatan DTH/Layanan Satelit masih menjadi kontributor terbesar terhadap total pendapatan konsolidasi Perseroan. MNC Vision (pasca bayar) dan K-Vision (prabayar) sebagai dua unit DTH Perseroan telah menyumbangkan total pendapatan layanan satelit sebesar Rp1,77 triliun pada Januari-September 2021, mengalami penurunan sebesar 3 persen YoY dari periode yang sama di tahun lalu yaitu sebesar Rp1,82 triliun.

Sementara pada kuartal III-2021, MVN membukukan pendapatan layanan satelit sebesar Rp499 miliar, penurunan sebesar 15 persen YoY dari Rp585,7 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Meskipun pendapatan layanan satelit mengalami penurunan, K-Vision berhasil mempertahankan pertumbuhan yang solid dengan memiliki total basis pelanggan sebesar 8,2 juta pada bulan Oktober 2021. Total pelanggan DTH, broadband dan IPTV telah mencapai 10,16 juta pada kuartal III-2021.

Laba kotor pada Januari-September 2021 menunjukkan hasil yang positif dengan mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 16 persen YoY menjadi Rp721,2 miliar dari Rp621,8 miliar pada periode yang sama di tahun lalu, mewakili margin laba kotor sebesar 25 persen pada Januari-September 2021.

Di sisi lain, laba kotor mengalami penurunan menjadi Rp238 miliar pada kuartal III-2021 dibandingkan Rp281 miliar dari periode yang sama tahun lalu, yang mewakili margin laba kotor sebesar 27 persen pada tahun 2021. EBITDA MVN pada Januari-September 2021 tercatat sebesar Rp1,19 triliun dari Rp1,20 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya, sehingga margin EBITDA menunjukkan penurunan dari 45 persen menjadi 41 persen.

Selanjutnya, EBITDA untuk kuartal III-2021 mengalami penurunan sebesar 19 persen YoY menjadi Rp388,7 miliar dari Rp482,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu, yang setara dengan margin EBITDA sebesar 46 persen pada tahun 2021. Sementara, beban langsung Perseroan pada Januari-September 2021 mengalami peningkatan sebesar 7 persen YoY menjadi Rp2,20 triliun dari Rp2,06 triliun pada periode yang sama di tahun lalu.

Hal ini terutama disebabkan oleh keagresifan Perseroan dalam meningkatkan produksi konten-konten originalnya, yang diharapkan dapat memperkuat portofolio konten OTT VOD milik Perseroan serta memberikan keunggulan dengan memanfaatkan kekuatan konten lokal yang dimiliki. Pada kuartal III-2021, beban langsung mengalami penurunan sebesar 5 persen YoY menjadi Rp636,3 miliar dari Rp671,7 miliar pada periode yang sama di tahun lalu

 

RECENTS
ARCHIVE