Anak Grup MNC Listing di Nasdaq via SPAC, Begini Mekanismenya
Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha dari PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV), PT Asia Vision Network (AVN) bakal melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Nasdaq, Amerika Serikat, alias Wall Street.
Listing atau pencatatan saham perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini akan dilakukan melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, listing akan dilakukan melalui Malacca Straits Acquisition Company Limited (MLAC). Nantinya AVN akan menggantikan MLAC untuk listing di bursa saham yang banyak mencatatkan saham-saham perusahaan teknologi ini.
Setelah AVN menggantikan MLAC di Nasdaq, MLAC akan digabungkan dengan anak usaha perusahaan yakni MNC Entertainment Limited (MEL). MEL merupakan perusahaan yang memiliki tujuan investasi dan berbasis di Cayman Island. MLAC adalah perusahaan 'cek kosong' yang sudah tercatat di Bursa Nasdaq AS dengan kode saham MLAC.
"Latar belakang perseroan merencanakan transaksi merger antara entitas anak dengan SPAC dan listing AVN di Nasdaq adalah sebagai salah upaya untuk memperluas pangsa pasar layanan OTT [over the top] dan IPTV milik anak perusahaan, di samping sebagai salah satu upaya menarik minat lebih banyak asing untuk melakukan investasi melalui AVN," tulis manajemen AVN, dikutip Selasa (20/4/2021).
Dari listing ini nantinya perusahaan akan mendapatkan dana US$ 135 juta atau setara dengan Rp 1,96 triliun (kurs Rp 14.500/US$). Dana ini akan digunakan perusahaan untuk pembangunan jaringan broadband serat optik, pengembangan konten dan penyempurnaan sistem dan teknologi aplikasi OTT.
Ke depan, perusahaan akan melakukan peningkatan kualitas konten original serta menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak di dalam maupun luar negeri.
Sebelumnya manajemen IPTV menyebutkan merger anak usahanya dengan MLAC akan meningkatkan proforma perusahaan mencapai US$ 573 juta atau setara dengan Rp 8,31 triliun. IPTV menyebutkan, saat ini, AVN sebagai induk usaha dari Vision+ menjalankan bisnis utama di bisnis media OTT dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.
Dengan penetrasi media OTT saat ini yang baru mencapai 2%, AVN secara strategis ditempatkan pada siklus pertumbuhan di tahap awal. Hal ini juga ditopang oleh populasi penduduk Indonesia yang terbesar keempat di dunia dengan PDB lebih dari US$ 1 triliun dan populasi rata-rata berusia 31 tahun.
Saat ini, manajemen IPTV menyatakan, posisi pasar utama MNC Media mencapai 50% pangsa pemirsa nasional pada siaran Free-to-Air, termasuk 53,5% pada sabuk Prime-Time, lebih dari 8 juta pelanggan TV berbayar, lebih dari 73 juta pengguna aktif Portal Berita bulanan, dan 217 juta pelanggan/pengikut media sosial.
Sumber:www.cnbcindonesia.com